Paskah Rendah Emisi

Administrator
0 Comments
2024-04-11

Pada tanggal 31 Maret 2024 lalu, Umat Kristiani merayakan Paskah. Hari Paskah dirayakan untuk mengenang peristiwa kebangkitan kristus. Persiapan perayaan pun cukup panjang yakni dilakukan umat kristen dan katolik selama 40 hari. Rangkaian peribadatannya adalah Rabu Abu, Minggu Palma, Kamis Putih, Jumat Agung, Sabtu Suci, dan Hari Raya Paskah. Dimulai dengan Rabu Abu dalam gereja katolik adalah hari pertama pada masa prapaskah dalam liturgi tahunan gerejawi. Rabu abu dihitung dari 40 hari sebelum hari paskah namun tidak menyertakan hari minggu atau 44 hari sebelum hari Jumat Agung.  Maka Rabu abu jatuh pada tanggal 14 Februari 2024. Nama Rabu Abu diambil pada saat Imam mengoleskan abu pertobatan di dahi umat Kristen dan Katolik dan mengatakan, ”ingatlah bahwa engkau adalah debu, dan engkau akan kembali menjadi debu” Abu tersebut berasal dari pembakaran Minggu Palma dari perayaan di tahun sebelumnya. Momen rabu abu adalah waktu umat kristiani memaknai pertobatan dan meresapi bahwa suatu saat nanti semua manusia akan mati dan kembali menjadi abu. 

Momen pertobatan ini dilakukan dengan cara berpuasa. Umat Katolik adalah satu-satunya orang Kristen yang tidak makan daging pada hari Jumat selama masa Prapaskah. Perilaku ini ternyata bisa menjadi refleksi diri untuk kembali merawat lingkungan dengan menjalankan puasa dan pantang daging hewan darat termasuk ayam, kambing, domba, dan sapi yang bisa berdampak pada pengurangan produksi emisi karbon yang dihasilkan oleh peternakan hewan darat tersebut. 


Badan Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan dalam satu hari maksimal konsumsi daging merah adalah sebesar 70 gr dengan estimasi seorang umat katolik menjalankan ibadah pantang dan puasa selama 10 hari dari Hari puasa prapaskah tahun 2024 yang dilangsungkan pada hari Rabu Abu 14 Februari 2024 dan Jumat Agung 29 Maret 2024. Ditambah dengan hari pantang yang dilangsungkan pada hari Rabu Abu dan tujuh Jumat selama masa Prapaskah sampai dengan Jumat Agung.  Maka dalam 10 hari tersebut Umat Katolik bisa mengurangi emisi pribadinya dengan tidak memakan daging hewan darat termasuk sapi  sebanyak 700gr atau setara dengan 42 Kg CO2eq kontribusi pengurangan emisi dari setiap orang umat Katolik yang berpuasa dan pantang daging hewan darat terutama sapi. Jika peribadatan ini dilakukan oleh semua orang dalam satu sesi misa Gereja Katedral Jakarta Pusat yang memiliki daya tampung jamaat sebanyak 4000 orang maka potensi pengurangan emisi yang dilakukan oleh umat katolik gereja katedral Jakarta sebesar 168.000 kg CO2eq .


Artikel Yang Berhubungan



Podcast



Video



Tags

Share

0 Komentar

 

© Copyright 2021, All right reserved by IESR


Loading ...