Langkah awal mengurangi karbon dimulai dari menghitung emisi karbon pribadi kita berapa banyak tiap tahunnya. Caranya mudah, tinggal masukin data aktivitas harian mulai dari pilihan moda transportasi, penggunaan listrik dan peralatan elektronik, serta pilihan menu makan.
Hasil hitunganya bisa dilihat langsung. Kamu juga bisa bandingin emisi kamu dengan rata-rata orang Indonesia, ASEAN, Global, atau bahkan dengan teman kamu yang juga mencoba kalkulator jejakkarbonku.id
Hitung Emisi Karbon KamuKonsentrasi gas karbondioksida yang terlepas ke udara, akan mengakibatkan terperangkapnya panas di atmosfir bumi. Hal ini dikarenakan, gas karbondioksida akan menyerap panas dan radiasi sinar matahari dari permukaan bumi. akibatnya energi panas akan terperangkap diatmosfir dan tidak dapat keluar/terpantul kembali. Terperangkapnya energi panas ini akan mengakibatkan perubahan suhu dipermukaan bumi yang akhirnya dirasakan oleh manusia bahwa udara luar semakin panas dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Artinya, mengurangi emisi aktivitas kita adalah kontribusi untuk mencegah pemanasan global.
Emisi dari aktivitas manusia berupa gas karbondioksida yang berlebihan akan memicu terjadinya pemanasan global dan lebih ekstrem lagi adalah perubahan iklim. Hal ini lah yang mengakibatkan akhir-akhir ini kita merasakan kekeringan yang berkepanjangan atau hujan lebat yang mengakibatkan banjir dan tanah longsor. Jika tidak dikendalikan, ketahanan air bersih kita akan terganggu. Sehingga dengan mengurangi emisi, kita juga berperan dalam mempertahankan ketersediaan air bersih untuk kehidupan kita manusia di waktu yang akan datang
Bencana alam hidrometeorologi atau bencana alam yang diakibatkan oleh fenomena anomali diatmosfir adalah bencana yang umum terjadi akibat pemanasan global. Sebut saja, banjir, tanah longsor, kekeringan, naiknya pasang air laut dan angin topan adalah bencana alam yang akan terjadi jika pemanasan global terus terjadi. Hal ini berkaitan dengan iklim dan cuaca yang ditentukan oleh kondisi atmosifr bumi. Sehingga semakin terganggu kondisi atmosfir bumi oleh polutan gas rumah kaca seperti karbondioksida, akan semakin sering dan parah juga bencana yang terjadi diwaktu yang akan datang.
Jika emisi terus meningkat, makhluk hidup yang paling terdampak adalah manusia. Manusia akan terpapar oleh polutannya sendiri seperti asap kendaraan bermotor, asap PLTU, debu bahkan banjir. Dengan begitu, manusia tidak akan lagi menghirup udara segar dan mendapatkan asupan oksigen cukup, yang akhirnya berdampak pada kesehatan paru-paru, jantung dan bahkan otak dan mental manusia. Dengan mengurangi emisi, kita akan berkontribusi untuk menurunkan potensi penyakit akibat polusi udara seperti ISPA.