Kebiasaan Ramadhan dan Emisi yang Dihasilkan

Administrator
0 Comments
2023-04-03

Tahun 2023, umat muslim kembali diberi kesempatan untuk berjumpa dengan bulan suci Ramadhan. Sebagai negara dengan populasi muslim terbesar di dunia, beberapa hal di Indonesia sedikit berubah pada bulan Ramadhan mulai dari kebijakan perusahaan yang memajukan jam kerja karyawannya, hingga kebiasaan masyarakat untuk berburu takjil menjelang waktu berbuka puasa. 


Perubahan kebiasaan yang bersifat temporer ini bukan tanpa dampak. Salah satunya pola perjalanan masyarakat. Kemacetan Jakarta semakin menjadi menjelang waktu berbuka puasa. Akibatnya terjadi kemacetan di mana-mana. Sebab, seluruh masyarakat berbondong-bondong untuk pulang supaya bisa menikmati buka puasa bersama keluarga. Bisa dibayangkan sejumlah besar mobil keluar dalam waktu bersamaan. Berapa besar emisi yang dihasilkan dari pola mobilitas selama bulan Ramadhan?


Selain karena jam kerja perusahaan yang berubah, kebiasaan masyarakat yang masih menggunakan kendaraan pribadi selama Ramadhan memicu kemacetan Jakarta semakin parah. Berdasarkan riset dari TomTom sepanjang tahun 2022 kepadatan lalu lintas Jaakrta menyumbang 961 kg emisi CO2. Sedangkan 263 kg dari emisi CO2 berasal dari kemacetan.


Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), setiap tahun jumlah kendaraan bermotor di Jakarta terus bertambah selama periode 2017-2021. Pada tahun 2021 saja, jumlah kendaraan yang ada di Jakarta mencapai 21,75 juta unit. Angka ini tumbuh sebesar 7,6% dari tahun sebelumnya (year on year/yoy). 


Sektor transportasi merupakan salah satu sumber polusi udara. Polutan kendaraan membahayakan kesehatan masyarakat secara luas karena mengandung gas rumah kaca yang menyebabkan perubahan iklim. Polutan kendaraan disebabkan karena pembakaran bensin dan solar yang menghasilkan produk sampingan berbahaya seperti nitrogen dioksida, karbon monoksida, hidrokarbon, benzena, dan formaldehida. Selain itu, kendaraan mengeluarkan karbon dioksida, gas rumah kaca yang paling umum disebabkan oleh kebiasaan manusia. Karena itu kita perlu mendorong aksi nyata untuk mengurangi penggunaan kendaraan pribadi saat bulan Ramadhan. Jika terpaksa harus bepergian, kita bisa memanfaatkan transportasi umum yang saat ini sudah cukup aksesibel. 



Puasa Food Waste Selama Ramadhan


Bulan Ramadhan tidak bisa dilepaskan dari kebiasaan ngabuburit dan berburu takjil bagi masyarakat Indonesia. Hampir di setiap sudut jalan ada orang-orang yang berjualan aneka kudapan yang menggiurkan untuk berbuka puasa.


Saat melihat berbagai kudapan ini kita kadang lupa dan merasa “lapar mata” untuk membeli semua makanan dan minuman yang terlihat menarik. Sedangkan ketika puasa, kapasitas lambung kita tidak bisa menampung semua makanan yang sudah dibeli. Akibatnya banyak makanan yang sisa, tidak termakan dan akhirnya hanya dibuang-buang saja. Atau biasa disebut dengan food waste


ketika berbuka puasa tidak semua makanan yang telah dibeli atau dimasak bisa dikonsumsi sehingga berakhir pada pembuangan makanan dan menyebabkan food waste.


Food waste mengacu kepada kehilangan pangan yang terjadi di tingkat konsumen (restoran, catering, dan rumah tangga). Food waste juga memperburuk krisis perubahan iklim dengan jejak gas rumah kaca (GRK) yang signifikan. Produksi makanan, transportasi, dan penanganan makanan menghasilkan emisi Karbon Dioksida (CO2). Lalu ketika makanan tersebut berakhir di tempat pembuangan sampah, menghasilkan metana, gas rumah kaca yang bahkan lebih kuat.

Lalu apa hubungannya dengan emisi? 


Food waste juga memiliki dampak lingkungan yang sangat besar, terhitung 8-10% dari emisi gas rumah kaca global (UNEP Food Waste Index 2021 ) dan sekitar 5% dari emisi gas rumah kaca UE terkait dengan jejak konsumsi makanan UE secara keseluruhan. 


Nah, mulai sekarang jangan lupa untuk menghabiskan makananmu dan belanja makanan secukupnya ya. Tahukah kamu bahwa jenis makanan juga berkontribusi pada jumlah jejak karbonmu? Mulai hitung jejak karbon dari aktivitas kamu hari ini di kalkulator jejak karbonku dan ikuti rekomendasi langkah untuk mengurangi emisi harianmu. 




Artikel Yang Berhubungan



Podcast



Video



Tags

Share

0 Komentar

 

© Copyright 2021, All right reserved by IESR


Loading ...