Bahan Bakar dan Emisi

Administrator
2022-08-11

Bahan bakar fosil digunakan sebagai bahan bakar untuk pengoperasi pembangkit listrik, pabrik, dan kendaraan. Berbagai bahan bakar fosil diantaranya minyak tanah/kerosene, bensin, solar/diesel untuk transportasi darat. Automotive Diesel Oil (ADO) untuk mesin kendaraan. Minyak diesel seperti Marine Diesel Fuel (MDF) dan Marine Dieseil Oil (MDO) untuk mesin diesel transportasi laut. Adapun yang termasuk minyak bakar adalah Marine Fuel Oil (MFO) dan Heavy Fuel Oil (HFO) untuk bahan bakar kapal. Jenis lainnya seperti gas alam (kendaraan bermotor) dan LNG (kendaraan besar seperti bis, truk, kereta api, dan kapal laut), avtur dan avgas untuk pesawat terbang, serta batubara untuk bahan bakar operasi industri dan pembangkit listrik. Masing-masing jenis bahan bakar fosil tersebut memiliki faktor emisinya dan jika diketahui berapa jumlah konsumsi bahan bakar maka dapat dihitung emisi CO2 sebagai hasil pembakarannya. (baca detail cara kerja di deskripsi singkat “Kendaraan ICE” ya).

Pengurangan emisi di sektor transportasi melalui penggunaan kendaraan berbasis listrik, dimana setiap kendaraan dilengkapi dengan baterai sebagai penyimpan energi listrik (baca detail cara kerja di deskripsi singkat “Kendaraan Listrik” ya). Hidrogen digadang-gadang menjadi pengganti bahan bakar masa depan untuk mengatasi perubahan iklim. Namun, proses produksi hidrogen menentukan apakah bahan bakar tersebut benar-benar “hijau” atau malah menimbulkan lebih banyak emisi CO2. Pasalnya, hidrogen dapat dihasilkan dari gas alam dan batubara atau dapat melalui proses elektrolisis air menggunakan listrik. Jika listrik untuk proses elektrolisis menggunakan energi terbarukan, maka bahan bakar hidrogen tersebut menjadi peluang untuk pengurangan emisi besar-besaran dalam sektor transportasi dan industri.



Pustaka Lainnya



Administrator
2022-11-18

Administrator
2022-11-15

Administrator
2022-11-15

Administrator
2022-11-10

Tags

Share

 

© Copyright 2021, All right reserved by IESR


Loading ...