Peningkatan Emisi Karbon dari Penggunaan Email - Keisya Dyandra - Artikel

Administrator
0 Comments
2023-07-06

Perkembangan ilmu pengetahuan dan kemajuan teknologi menuntut manusia untuk terus berinovasi. Hal ini didukung dengan peningkatan pengguna internet di Indonesia, yakni mencapai 215,6 juta orang untuk periode 2022 hingga 2023 (Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia, 2022). Salah satu tujuan masyarakat untuk menggunakan internet, yaitu mengirim pesan atau dokumen melalui email. Layanan ini berperan penting dalam berkomunikasi di sosial media. Pengguna dapat mengirimkan pesan atau dokumen tanpa keterbatasan jarak dan waktu. Hal ini sangat mempermudah proses komunikasi.


Praktis, akses yang luas, kemampuan untuk menyimpan data dan dokumen, mempermudah proses komunikasi, dan mengurangi penggunaan kertas merupakan beberapa keunggulan email yang menjadikan tingginya penggunaan email. Tidak hanya itu, email dilengkapi beberapa fitur, seperti attachment untuk mengirim foto dan file, mengatur jadwal pengiriman pesan, mute untuk menonaktifkan pesan anonim, serta carbon copy (cc) untuk mengirimkan pesan kepada penerima lain selain penerima email utama.


Mengirim email ternyata turut berkontribusi dalam menghasilkan jejak karbon. Hal ini dikarenakan proses pengiriman email membutuhkan energi listrik. Mulai dari menyalakan komputer, mengisi daya baterai laptop, hingga koneksi internet untuk mengirim email. Berdasarkan data yang diperoleh dari Our World in Data, pada tahun 2020 total produksi listrik di Indonesia yang bersumber dari bahan bakar fosil mencapai 239 TeraWatt jam. Nilai tersebut setara dengan 86,95 persen dari total produksi listrik di Indonesia. Sementara itu, pemanfaatan energi terbarukan belum dilakukan secara optimal.


Tidak hanya melalui inbox utama, tetapi email juga dapat dikirimkan melalui fitur spam. Pada umumnya, pengguna tidak melakukan pengecekan secara berkala pada spam sehingga tidak mengetahui adanya pesan baru. Hal ini mengakibatkan emisi karbon yang dihasilkan pada pengiriman email cukup tinggi. Emisi yang dihasilkan dari setiap layanan email berbeda-beda. Email yang penulisannya memerlukan waktu hingga 10 menit serta memerlukan proses pengiriman dan penerimaan selama 3 menit, menghasilkan 17 gram emisi CO2. Sementara itu, email yang diterima melalui spam menghasilkan 0,03 gram CO2e (Berners-Lee, 2020). Hal ini menunjukkan bahwa semakin banyak konten email yang dikirimkan maka membutuhkan penyimpanan yang lebih besar sehingga energi listrik dan emisi karbon yang dihasilkan semakin besar. Perangkat penerima pesan juga memengaruhi besaran emisi karbon yang dihasilkan. Email singkat yang dikirim dan diterima melalui telepon menghasilkan 0,2 gram CO2e sedangkan email singkat yang dikirim dan diterima melalui laptop menghasilkan 0,3 g CO2e (Berners-Lee, 2020).


Berdasarkan data berikut, dapat disimpulkan bahwa emisi total yang dihasilkan setiap orang dari penggunaan email berkisar antara 3–40 kg CO2e. Penggunaan email terbukti telah berkontribusi menghasilkan emisi dalam jumlah cukup tinggi sehingga berpotensi rubuh. Bahkan, nilai tersebut setara dengan emisi karbon dari kendaraan bermotor dengan jarak 10–28 mil. Beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mengurangi emisi karbon dari penggunaan email, diantaranya menghindari pengiriman email jika tidak terlalu penting dan menghentikan langganan layanan berita yang tidak diinginkan. Langkah lainnya, yaitu menghapus email secara berkala. Hal ini dikarenakan penumpukan pesan pada email mengakibatkan tingginya energi listrik yang dibutuhkan untuk menyimpan data. Inovasi lain yang dapat penulis ajukan, yaitu menyediakan layanan penghitungan jejak karbon dari email melalui fitur karbon kalkulator. Dalam fitur karbon kalkulator, pengguna akan menerima notifikasi terkait besaran emisi karbon yang dihasilkan dari penggunaan email setiap bulannya. Hal ini diharapkan mampu meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mengurangi penggunaan email. Selain itu, fitur ini akan memberikan beberapa rekomendasi yang dapat dilakukan untuk mengurangi emisi karbon dari email. Rekomendasi diberikan dalam bentuk infografis sehingga memudahkan masyarakat untuk memahami informasi tersebut dan mengimplementasikannya.

Kata Kunci : Karbon Kalkulator, Pengurangan Emisi


Referensi :

Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia. (2022). Pengguna Internet Indonesia.

Berners-Lee, M. (2020). How Bad are Bananas?: The Carbon Footprint of Everything.


LINK ASLI ARTIKEL

#jejakkarbonku.id #iesr #generasienergibersih


Artikel Yang Berhubungan



Podcast



Video



Tags

Share

0 Komentar

 

© Copyright 2021, All right reserved by IESR


Loading ...