Kurangi Jejak Karbon Harian, Wujudkan Dunia Lebih Sehat! - Angeline Amelinda - Artikel

Administrator
0 Comments
2023-07-06

“The greatest threat to our planet is the belief that someone else will save it.”
– Robert Swan

Penasaran ga sihh? Kenapa belakangan ini kita susah menebak cuaca? Yupp, tentunya itu disebabkan oleh efek rumah kaca yang menjadi bagian dari jejak karbon. Kamu nanyea jejak karbon itu apa?, sini aku jelasin. Jejak karbon merupakan jumlah karbon atau gas emisi yang dihasilkan dari berbagai aktivitas manusia pada kurun waktu tertentu. Dampak yang dihasilkan oleh jejak karbon meliputi anomali cuaca/cuaca ekstrem, meningkatnya suhu bumi, es kutub yang mencair, permukaan laut yang naik, dan risiko kebakaran hutan serta hujan lebat yang meningkat. Dilansir dari databoks, catatan International Energy Agency (IEA), pada 2020 emisi karbon skala global menurun akibat pembatasan masif yang dilakukan berbagai negara terkait pandemi Covid-19. Kendati demikian, tahun 2021 emisi karbon kembali melonjak naik hingga mencapai 36,3 gigaton karbon dioksida dan hal ini menembus rekor tertinggi sepanjang sejarah.


Jejak karbon berlebih kemudian memberikan dampak negatif terhadap kehidupan kita sehari-hari di bumi dan kepada bumi itu sendiri. Jika seperti itu, apa saja aktivitas manusia yang dapat menimbulkan jejak karbon? Yuk kita bahas satu per satu

  • Penggunaan Kendaraan yang berbahan bakar fosil (bensin, solar, atau gas)
  • Penggunaan kendaraan pribadi dengan intensitas tinggi menjadikan kita sebagai salah satu kontributor jejak karbon dikarenakan menghasilkan gas emisi. Apalagi jika kondisi jalan macet, maka akan lebih banyak juga bahan fosil yang terbakar dan menambah jumlah pelepasan jejak karbon ke udara. Hal ini menuntun pada kualitas udara yang tidak baik serta potensi menipisnya lapisan penting yang menyelimuti bumi dari paparan sinar matahari yaitu lapisan ozon.
  • Penggunaan Energi Listrik dan Air
  • Kenapa bisa penggunaan energi listrik dan air menjadi salah satu faktor penyumbang emisi jejak karbon? Hal ini disebabkan karena masih banyaknya sumber energi pemasok tenaga listrik dan air yang berasal dari pembakaran bahan fosil.
  • Makanan yang Dikonsumsi
  • Tidak kalah menarik, ternyata melalui konsumsi makanan kita juga menyumbang jejak karbon setiap harinya. Bagaimana bisa makanan yang kita konsumsi menjadi salah satu sumber gas emisi? Apalagi jika makanan yang tidak lagi dikonsumsi bertumpuk dan menggunung. Perlu sobat jejak karbon ketahui bahwa seluruh proses meliputi proses ekstraksi bahan baku, produksi, proses distribusi sampai pada tangan kita sebagai konsumen itu meninggalkan jejak karbon lohh! Maksudnya bukan bahan pangannya yang meninggalkan jejak emisi yaa, namun perjalanan bahan pangan inilah yang kemudian membutuhkan bahan fosil yang ternilai tidak sedikit. Belum lagi jika bahan pangan didatangkan dari luar negeri, tentunya sobat jejak karbon terbayang akan berapa banyak hasil emisi fosil yang dikeluarkan untuk menghantarkan bahan pangan saja.


Mungkin aktivitas-aktivitas yang kita lakukan ini terdengar remeh dan sepele, namun jangan salah ya sobat jejak karbon bahwa perubahan sekecil apapun tentunya membawa dampak terhadap bumi dan kehidupan yang ada di dalamnya. The Lancet Countdown on Health & Climate Change menunjukan laporan dimana rata-rata sebanyak 306 kejadian bencana yang diakibatkan oleh cuaca ekstrem tiap tahunnya meningkat sebanyak 46%. Dilansir dari cnbcindonesia.com, Indonesia berada di peringkat ke-9 dengan negara penghasil emisi CO2 terbesar di dunia mencapai 192,7 mtCO2.


Dengan demikian upaya dalam pengurangan emisi harus sama-sama dilakukan dengan siaga dan cepat. Masalah yang akan dihadapi jika kita tidak bergerak sekarang akan lebih rumit untuk bisa diatasi. Sebagai insan terdidik, sudah seharusnya menjadi tugas kita dalam membantu mengurangi emisi melalui berbagai cara yang memungkinkan. IEA telah menegaskan bahwa dunia harus bisa berupaya mengurangi emisi CO2 pada tahun 2022, serta mengejar target nol-emisi pada tahun 2050 mendatang.

Lantas apa saja upaya-upaya yang bisa kita lakukan dalam mewujudkan dunia lebih sehat?

Karbon Kalkulator

Sumber: Dokumentasi Pribadi

Mengurangi Penggunaan Kendaraan Pribadi

Sumber: Pinterest @light stalking

Menggunakan Air dan Listrik Secukupnya!

Sumber: Pinterest @pramod chaucan


1.Karbon Kalkulator

Salah satu langkah mudah dan penting dalam upaya mengurangi emisi karbon adalah dengan

menggunakan Karbon Kalkulator. Karbon kalkulator ini merupakan alat yang digunakan untuk menghitung seberapa banyak jejak karbon yang diproduksi oleh individu bahkan keluarga. Alat ini juga sudah banyak dikembangkan di Indonesia. Terlebih pada aplikasi Jejak Karbonku, sobat jejak karbon bisa berkontribusi dalam mengurangi emisi dengan menghitung jumlah jejak karbon yang diproduksi seharinya.


2.Meminimalisasi Penggunaan Kendaraan Pribadi

Jika sobat jejak karbon perhatikan, transportasi umum telah menjadi salah satu pilihan masyarakat untuk menjalankan mobilisasi ditengah hiruk pikuk kota yang mana dari segi fasilitas juga ditunjang oleh pemerintah. Fasilitas ini kemudian juga semakin digalakkan dengan tujuan pemerintah yang sejalan dalam upaya pengurangan emisi karbon dunia. Penggunaan kendaraan pribadi memang tentunya lebih cepat, nyaman dan dapat digunakan kapanpun kita membutuhkan. Namun, tak jauh berbeda dari keuntungan memiliki kendaraan pribadi, kendaraan umum juga tentunya nyaman dan dapat digunakan sesuai dengan jadwal yang telah diatur oleh sistem. Apabila melakukan perjalanan yang cukup singkat, maka pilihan bersepeda atau berjalan kaki bisa diperitimbangkan. Dengan pengimplementasian ini, setidaknya kita turut mengambil andil dalam mengurangi emisi karbon baik di kota yang kita tempati dan dunia secara langsung.


3.Menghemat Penggunaan Listrik dan Air

“Pakailah listrik dan air seperlunya, bukan secukupnya”. Pernyataan ini tentunya sedikit memberikan sentakan bagi saya dan sobat jejak karbon. Bagaimana tidak? Selama ini kita cenderung untuk menggunakan air dan listrik secukupnya dalam skala yang tidak dapat diukur. Kata “cukup” bermakna sangat luas, sehingga kita sendiri pun tidak mengerti dan memberikan batasan akan hal-hal yang kita anggap “cukup”.

Upaya yang bisa kita lakukan cukup mudah dalam mengimplementasikan poin ini yaitu dengan mematikan alat-alat rumah tangga atau lainnya yang memerlukan tenaga listrik jika sedang tidak digunakan dan memakai air seperlunya ketika melakukan aktivitas sehari-hari. Apabila didapati ember penuh, maka segeralah untuk mematikan keran air. Hal ini tentu membantu kita dalam mengurangi kerja bahan bakar yang memasok energi listrik dan air untuk tidak terbakar lebih banyak dan menghasilkan jejak karbon yang jauh lebih banyak pula.


Masih banyak lagi upaya yang dapat kita lakukan untuk mengurangi emisi atau jejak karbon seperti menghindari penggunaan plastik, membeli barang dari perusahaan yang ramah lingkungan, menanam pohon, mengurangi konsumsi produk hewani dan lainnya.

 
“We don’t have to engage in grand, heroic actions to participate in change. Small acts, when multiplied by millions of people, can transform the world.”
Howard Zinn

Jadi Ayo tunggu apalagi? Mari kita bersama membangun negeri yang berkelanjutan dan sukses dalam mengurangi emisi karbon. Aksi kecilmu berarti untuk dunia. Aku, Kamu, Kita dan Dunia!


#Lombajejakkarbonku #Lombaartikel #jejakkarbonku.id #iesr #generasienergibersih


Referensi:

Alysanne, L. (2020) 10 Simple Ways to Reduce Your Carbon Footprint. Available at: https://rebellion.global/blog/2020/08/20/reduce-your-carbon-footprint/ (Accessed: 30 Juni 2023).


Kementerian ESDM Republik Indonesia website available at: https://ppsdmaparatur.esdm.go.id/berita/jejak-karbon-dalam-kehidupan (Accessed: 30 Juni 2023)


Ahdiat, A. 2022. Emisi Karbon (CO2) dari Pembakaran Energi dan Aktivitas Industri di Skala Global (2001-2021). Available at: https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2022/03/21/emisi-karbon-global-meningkat-pada-2021-tertinggi-sepanjang-sejarah (Accessed: 30 Juni 2023)


LINK ASLI ARTIKEL

#jejakkarbonku.id #iesr #generasienergibersih


Artikel Yang Berhubungan



Podcast



Video



Tags

Share

0 Komentar

 

© Copyright 2021, All right reserved by IESR


Loading ...